Novi Diah Haryanti
Paper singkat "Sastra dan Multikulturalisme"
novi.diah@gmail.com
Campur-campur ini saya,
Merayakan hari raya Melayu dan Cina,
Rupa-rupa campuran budaya ada,
Bersatu padu di Singapura. (Basuki, 2004: 82)
Aneka Rasa Rojak ala Fira
Novel sebagai karya sastra, memberikan gambaran kepada kita tentang kompleksitas kehidupan manusia. Didalamnya, tokoh-tokoh saling berinteraksi, tokoh-tokoh saling bercerita, dan membangun kehidupannya sendiri dalam novel. Apa yang terjadi dalam novel ini tidak lantas menjadi dunia fiksi semata, namun karya tersebut merupakan representasi dari individu-individu dan masyarakat yang diceritakannya.
Melani Budianta (2007) melihat multikulturalisme sebagai upaya untuk menekankan pentingnya mengakui dan menghargai keragaman budaya. Selama ini, wacana publik tentang multikulturalisme sering kali melihat perbedaan ketimbang persamaan. Hal inilah yang kerap dipakai untuk memperuncing politik identitas dengan otentisitas (keaslian) etnis atau ras. Lebih lanjut Melani melihat hampir tidak ada satu wilayah pun yang terisolasi dari wilayah yang lain. Saling pengaruh, pinjam meminjam unsur budaya menjadi suatu proses yang hakiki dalam proses pembentukan budaya. Interaksi antar budaya inilah yang terlihat dalam novel Rojak (2004) karangan Fira Basuki.
Lebih lengkap tentang artikel Multikuluralisme dalam Novel Rojak, sila hubungi penulis di novi.diah@gmail.com
No comments:
Post a Comment