Tuesday, June 21, 2011

Menulis Karya Ilmiah (Curhatan setelah membaca tugas mahasiswa)

             Hal yang paling menyenangkan dari proses menjadi pengajar bagi saya ialah membuat saya terus belajar. 

Rumusan masalah dan Latar Belakang Masalah

            Belakangan ini, saya sering kali mendapat sms “Bu, bisa tidak kalau saya ambil judul: nilai moral (atau pendidikan, religiusitas, nasionalisme  etc) dalam novel....”. Ketika saya mengikuti kuliah “metode penelitian sastra dan budaya” dosen saya selalu mengatakan “tugas Anda sebagai scholar ialah mencari-cari masalah”. Waktu itu saya tertawa, tapi mencari, merumuskan, dan membuat latar belakang masalah bukanlah hal yang mudah. Untuk bisa menemukkan masalah Anda harus membaca dengan teliti, lebih dari sekali. Pahami dulu “temanya”, identifikasi berbagai masalah yang ada, lalu cari yang paling menarik minat Anda atau belum pernah diteliti. Setelah menemukan masalah, Anda harus membuatnya dalam satu rumusan masalah.  Terdengar simple tapi buat pusing kepala, hehehe.
            Kesalahan yang paling sering kita lakukan ialah terlalu cepat merumuskan masalah, malas membaca berkali-kali (merasa sekali saja cukup), dan membuat rumusan masalah yang terlalu luas (umum, tidak spesifik). Akibatnya, kita bingung mengambil data untuk dianalisis dan pusing menentukan teori yang digunakan.
             Masalah yang Anda teliti biasanya menjadi judul penelitian Anda. Nah, jika sudah menentukan masalah, langkah berikutnya menggali latar belakang dari masalah yang akan Anda teliti. Apa sih isi latar belakang masalah (LBM)?
  • LBM merupakan gambaran tentang penelitian Anda (baik makalah ataupun skripsi)
  • Anda harus menjelaskan faktor yang menyebabkan “lahirnya suatu masalah”
  • Anda juga harus mampu menjelaskan secara rasional kenapa masalah tersebut Anda angkat (teliti).
  • Anda juga bisa memasukkan sedikit tentang teori yang akan digunakan, tentang pengarang dan karya yang akan dianalisis (saya tekankan sedikit karena teori, biografi pengarang dan karyanya memiliki satu bab khusus).
  • Anda juga harus memasukkan penelitian terdahulu (penelitian yang relevan). Apa yang sudah dilakukan, bagian mana yang kurang.
  • Dengan demikian Anda bisa menjawab pentingnya (urgensi) penelitian Anda apa.
 Rumusan masalah dan latar belakang yang “menarik” (baca: mampu memberikan gambaran terkait penelitian Anda), sangat membantu pembaca dalam mendapatkan informasi dan berniat melanjutkan ke bab berikutnya. Jika LBM saja sudah tidak “berisi” lalu apa yang bisa diharapkan dari penelitian tersebut.
Jadi, untuk membuat LBM yang baik Anda harus banyak membaca.  Apa yang Anda baca akan memperlihatkan apa yang Anda tulis. "Banyak baca, banyak cerita" ^_^
Untuk yang sedang mengerjakan skripsi, menulis tugas akhir atau akan melakukan penelitian, selamat mencari masalah dan membuat latar belakangnya....

Add caption

6 comments:

  1. memang lucu,,biasanya curhat dikit2 masalah,,ke kosan temen nangis mendadak katanya "ada masalah" eh giliran nyari dan menentukan masalah males ah...hahah...menentukan latarnya apalgi kikiki....terlepas dari itu untung dosen pembimbing sya bukan ibu,,kalo ibu? wah nambah masalah....tengkyu bu....dapet pencerahan skaligus tersinggung...wkwkw

    ReplyDelete
  2. @Wahyudi Satria:hahahaha nambah masalah sayakan maksudnya :p tersinggung masih baik daripada terhina hehehehe

    ReplyDelete
  3. Makasi nopz... skrg bantuin gue bikin lbm tesis gue... dsb dst. hehehe pusing deh ah.

    ReplyDelete
  4. sepertinya begitu,,wkwkwkwk...
    terlepas dari itu doakan sya bu,,,,mumet juga ni otak!

    ReplyDelete
  5. @ Bu Badra: akh... nyindir gw nih Ibu :p yuks lah kita ke Cibulan :)
    @ Wahyudi: Siappp... doakan, butuh yasinan dan tahlilan juga ga? hehehe

    ReplyDelete
  6. boleh,,nanti kusiapin berkatnya....heuu aya2 wae....

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...